Ketahui Cara Meningkatkan Growth Mindset Karyawan di Perusahaanmu
Dalam sebuah wawancara kerja, baik kandidat maupun HRD seringkali akan membahas karakteristik pribadi pelamar. Salah satu pertanyaan yang umum diajukan adalah mengenai kelebihan dan kekurangan diri. Banyak pelamar cenderung memulai jawaban mereka dengan menjelaskan kelemahan.
Kandidat biasanya lebih mudah mengungkapkan kekurangan dibandingkan kelebihan mereka. Hal ini mencerminkan fokus yang lebih besar pada kekurangan daripada potensi atau keunggulan yang dimiliki. Situasi ini menunjukkan pola pikir yang sudah tertanam dalam diri seseorang.
Pengertian Growth Mindset
Pola pikir atau mindset terbentuk seiring waktu, tetapi bisa diubah menjadi lebih baik. Menurut psikolog Dr. Carol S. Dweck dalam bukunya Mindset: Changing The Way You Think to Fulfil Your Potential, ada dua jenis mindset: fixed mindset dan growth mindset.
Dr. Carol S. Dweck menyatakan bahwa seseorang dengan fixed mindset cenderung sulit meraih kesuksesan dalam kariernya. Orang dengan fixed mindset percaya bahwa bakat dan kemampuan mereka terbatas dan sulit untuk dikembangkan.
Sebaliknya, growth mindset adalah pola pikir yang menyadari adanya perubahan dan berfokus pada pengembangan diri. Dengan mindset ini, seseorang akan terus memperbaiki diri dan mengasah bakat yang dimilikinya.
Pentingnya Growth Mindset dalam Dunia Kerja
Pola pikir dapat menentukan kesuksesan atau kegagalan sebuah organisasi. Oleh karena itu, tim Human Resources (HR) dan Learning & Development (LD) sangat penting untuk membangun growth mindset di antara karyawan, terutama di masa pandemi Covid-19. Menurut LinkedIn’s 2021 Workplace Learning Report, tugas utama HR dan LD adalah meningkatkan kemampuan karyawan dan mempersiapkan mereka menghadapi perubahan di dunia kerja.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil oleh tim HR dan LD untuk membangun growth mindset dalam organisasi:
1. Mengukur Perubahan Isu dalam Perusahaan
Mengetahui isu yang terjadi dalam organisasi sangat penting. Dengan pemahaman ini, tim HR dan LD dapat menganalisis kekuatan dan kelemahan tim, yang nantinya akan membantu dalam penyusunan strategi perusahaan yang lebih responsif terhadap kebutuhan karyawan.
2. Memanfaatkan Program Pelatihan dari Tim Learning & Development
Program pelatihan yang diadakan oleh tim LD sejalan dengan upaya menumbuhkan growth mindset di kalangan karyawan. Karyawan didorong untuk mengembangkan potensi dan ide mereka, dengan pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi selama pandemi.
3. Menciptakan Budaya Kerja yang Sehat dan Kompetitif
Tim LD merancang kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan karyawan, yang secara tidak langsung menumbuhkan budaya kerja positif. Peningkatan kapasitas karyawan menjadi prioritas, dengan kerja tim yang diasah melalui program pelatihan.
4. Mengembangkan Pelatihan Formal dan Informal
Tim LD dapat mengembangkan kebiasaan belajar di kalangan karyawan, baik dalam konteks pekerjaan maupun pengembangan diri di sektor informal, seperti public speaking dan literasi keuangan. Pelatihan ini dilakukan secara berkala untuk mengubah pola pikir menuju growth mindset.
5. Kolaborasi antara HR dan LD dalam Kegiatan Terpadu
Tim HR dan LD dapat berkolaborasi dalam merancang pelatihan yang diintegrasikan ke dalam alur kerja sehari-hari. Pendekatan seperti microlearning dan learning in the flow of work membantu mempraktikkan pembelajaran secara langsung di tempat kerja, mempercepat proses belajar, dan menghasilkan hasil yang lebih baik.